“Salmon memperanakkan Boas dari Rahab, Boas memperanakkan Obed dari Rut, Obed memperanakkan Isai, Isai memperanakkan raja Daud. Daud memperanakkan Salomo dari isteri Uria,“ [Matius 1: 5 – 6]
Kristus menjadi seperti apa adanya kita agar Dia dapat menjadikan kita seperti Dia. Athanasius dari Alexandria.. |
Kelihatannya membosankan membaca silsilah yang panjang. Tapi garis keturunan Yesus sangat khusus, dan hal itu menjadi salah satu pokok renungan kita dalam minggu adven. Kita ketahui Dia keturunan Abraham, tetapi hal itu adalah masalah hanya bagi orang Yahudi abad pertama, bukan masalah bagi orang Kristen abad ke-21. Bukankah begitu?
Dalam pembacaan yang teliti akan silsilah Yesus terungkap hal-hal mencengangkan yang kita perlu renungkan. Dalam silsilah Yesus ada Rahab, wanita yang moralnya patut dipertanyakan. Ia menolong mata-mata orang Israel ketika mereka masuk ke Tanah Perjanjian. Satu generasi berikutnya, muncul Rut seorang asing bangsa Moab. Lalu dalam dua generasi berikutnya muncul raja Daud yang mengzinahi istri Uria dan menyuruh membunuhnya [2 Samuel : 11]. Menjadi pertanyaan apakah artinya kehadiran seorang pelacur Kanaan, seorang asing Moab tidak berdarah Israel, dan seorang raja pelanggar hukum dalam silsilah Yesus?
Coba kita pikirkan hal ini. Yesus adalah inkarnasi dari Allah yang muncul dalam daging, adalah keturunan pendosa. Jika Yesus dapat datang ke dunia ini dari bibit pelacur, dari seorang asing dan pezinah, maka hanya Dialah Satu-satunya yang dapat mewakili para pendosa di hadapan Allah. Sementara Dia sendiri tidak ada dosa, Anak Allah yang kudus, tapi datang dalam bentuk daging yang berdosa, dari keturunan manusia berdosa yang membutuhkan penyelamatan. Hanya manusia-Allah seperti Dia yang dapat mewakili kita di hadapan Allah. Dalam Dia kita mempunyai harapan.. .
Mempraktekkan iman
Kita lupa, akan semua kesempurnaan dan kesucian Yesus dan kejatuhan dunia yang Ia masuki. Dia tidak memakai daging Taman Eden; Dia memakai daging yang diusir dari Taman ini untuk bersusah payah mencari nafkah, Dia memakai daging yang membunuh para nabi dan menggoda umat Allah, daging pemberontak orang bersunat, orang asing dan mereka yang terkucilkan. Ia memakai daging kita semua.
Oleh karena itu Natal sangat mengejutkan. Allah tidak hanya menjadi manusia, Dia menjadi manusia dalam bentuk manusia berdosa. Hanya Penyelamat seperti Dia dapat memberi kita harapan. Dia datang untuk menyelamatkan kita lebih dari yang terpikirkan. Dan penyelamat-an itu lebih besar dari yang dibayangkan. Sumber: Worship the King, Chris Tiegreen /FBL-Adven 1/